Oleh : Evy Fitria
Usia Dini
adalah masa yang singkat namun berarti bagi perkembangan setiap
individu. Pengalaman Di usia inilah sebagai peletak dasar kemampuannya di usia
dewasa nanti. Sejak Usia Dini anak mulai
belajar untuk mengenal dunia. Anak memahami dunia ini dengan apa yang ia lihat
dan ia rasakan. Segala aspek perkembangan anak, baik itu fisik-motorik, bahasa,
sosio-emosional dan kemandirian anak mulai berkembang pesat sesuai dengan
stimulasi yang ia dapatkan. Semua anak akan berkembang secara alamiah, namun anak-anak yang berkembang
dengan pemberian stimulasi yang baik,
yang akan membedakannya dengan anak-anak yang lain. Hal ini senada dengan
pendapat Rita mariana dalam luluk Asmawati, bahwa perkembangan seorang anak
dapat berlangsung secara optimal apabila aspek perkembangan distimulasi atau
dirangsang secara optimal pula, bahkan sangat dianjurkan untuk dilakukan
perangsangan secara multisensory. The National Asosiation for Education of Young Children (NAECY) mengatakan 0-8 Tahuan adalah USia Dini.
Usia Dini dikenal dengan usia Keemasan. namun apabila salah dalam memberikan treatmen maka masa keemasannya akan sia-sia. saya cukup sedih dan prihatin orang tua yang memiliki anak usia Dini, yang selalu mengharapkan anaknya mampu secara akademis. orang tua tidak memahami bahwa belajar bagi AUD adalah melalui bermain. AUD terenggut masa mainnya oleh tuntutan orang tua bahkan tuntutan sekolah yang seharusnya juga mengerti akan tumbuh kembang AUD. sunggguh fenomena yang menyeramkan........haruskah tubuhnya yang kecil, jiwanya yang masih labil, hatinya yang masih menginginkan kegembiraan disulap menjadi orang dewasa???ohhhh sangat memilukan. Kita tidak ingin bukan? disaat ia tumbuh dewasa, ia menjadi dewasa yang kekanak-kanakan???? untuk itu perlakukanlah AUD sesuani dengan tumbuh kembangnya, stimuli yang mampu mengembangkan Usia Keemasannya......